Adakan Rakerwil, Ini Program Unggulan PWNU Jateng

 Adakan Rakerwil, Ini Program Unggulan PWNU Jateng

SEMARANG, pcnukotasemarang.com – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah menggelar Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) dan peringatan Hari Lahir (Harlah) ke 99 NU di Aula Utama Majid Agung Jawa Tengah (MAJT) Jalan Gajah Raya Kota Semarang, Kamis (10/2/2022).

Rais Syuriah PWNU Jateng, KH Ubaidillah Shadaqah mengingatkan para pengurus maupun kader NU dengan hadits tentang tanggung jawab kepemimpinan dimulai dari diri sendiri. Selanjutnya dia juga mengutip Al-Qur’an tentang perintah untuk berpegang teguh kepada ajaran Allah.

Sejurus dengan hal itu, pengasuh Pesantren Al-Itqoon Bugen Tologosari Wetan Semarang ini lantas membeberkan data yang terhimpun dalam Sistem Informasi Strategis Nahdlatul Ulama (SISNU)

“Semua data by name, by addres,” terang ulama yang akrab disapa Mbah Bed tersebut.

Data tersebut, lanjutnya, sudah teridentifikasi berdasarkan profesi. Dia sebut prosentase warga NU yang bermata pencaharian sebagai buruh tani, guru dan dosen, Tentara Nasional Indonesia (TNI) Kepolisian Republik Indonesia (Polri), dan sebagainya. Dari data tersebut, prosesntase warga NU berpenghasilan rendah (kisaran Rp.500 ribu) merupakan yang tertinggi.

Untuk itu. NU Jateng melakukan kerjasama dengan berbagai pihak. Antara lain dengan Ikatan Alumni (Ika) Universitas Diponegoro (Undip), Ika Universitas Gajah Mada (UGM), dan terbaru dengan Ika Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mengembangkan teknologi pertanian.

Sementara Ketua PWNU Jateng HM. Muzammil menerangkan hasil kerja pengurus NU Jawa Tengah berdasarkan data tersebut. Dia sebut visi NU Jawa Tengah kembali kepada kemandirian jamaah maupun jamiyyah NU.

Dalam merawat warga NU (Nahdliyin), dia menyoroti Lembaga Takmir Masjid yang aktif dan kreatif agar masjid tidak dikelola oleh orang yang memiliki paham islam yang tidak moderat.

“Kalau dulu ada guyonan sandal hilang di masjid, tapi sekarang masjidnya yang hilang,” ujarnya.

Selanjutnya dia paparkan bidang pendidikan, lanjut dia, sekolah dan perguruan tinggi NU terus melakukan penguatan akidah Ahlussunnah wa-Jamaah agar menghasilkan cendikiawan yang memiliki etika dan religius. Juga keberhasilan NU dalam menggerakkan masyarakat untuk kembali ke pertanian organik.

“Kita mulai kembali kepada kearifan lokal, tidak menggunakan pupuk kimia sehingga pertanian organik ini akan menyehatkan kita,” ungkapnya.

Tingginya angka warga berpenghasilan rendah disikapi dengan pelatihan kewirausahaan agar mampu menciptakan peluang ekonomi keluarga.

“Kemandirian harus mulai dirintis, sehingga NU bisa independen,” tandasnya.

Dia tegaskan gerakan-gerakan NU Jateng mengutamakan langsung bersentuhan dengan masyarakat.

“Masyarakat kita tidak hanya di dunia maya, tapi juga di dunia nyata,” ungkapnya.

Meski demikian, Muzammil juga menyadari bahwa dakwah di dunia maya penting untuk menjega generasi muda. Karena itu Lembaga Dakwah telah menggerakkan santri untuk mengunggah konten kiai NU.

Dalam kesempatan tersebut, Muzammil juga mengingatkan bahwa kemuliaan warga NU bukan berdasarkan pada tingginya jabatan dalan struktur.

“Belum tentu kita yang di pengurus wilayah lebih mulia dari pengurus ranting, bisa jadi pengurus ranting lebih mulia dari kami di wilayah,” tuturnya.

Menanggapi paparan NU Jawa Tengah, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan data tersebut menjadi gambaran riel warga jawa tengah, khususnya dari kalangan nahdliyin.

“Tentu saja apa yang ditampilkan tadi menjadi profil, menjadi gambaran apa yang bisa kita selesaikan,” ujarnya.

Orang nomor satu di Jawa Tengah ini pun mengakui peran penting NU dalam membantu pemerintah, terlebih saat awal dan tingginya kematian di masa pandemi.

“Spirit yang luar biasa, terima kasih tanpa bantuan dari Nahdlatul Ulama kita (Pemprov Jateng) sangat kerepotan,” ungkapnya.

Dia mengakui tidak mudah dalan mengatur situasi sosial, ibadah, bahkan juga situasi politik di masa pandemi.

“Dampaknya sampai hari ini belum selesai,” ucapnya.

Meski begitu, pria asal Purworejo ini optimis Jawa Tengah dapat melalui semua itu dengan baik.

“Insyaallah kita bisa melalui itu dengan baik,” tuturnya.

Dia lantas mengajak seluruh warga NU Jawa Tengah untuk meningkatkan semangat dan saling bantu.

“Yuk kita tingkatkan lagi spirit kita, semangat kita,” ajaknya. (Muso)

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published.