DPW HIPSI Jateng Gelar Tasyakuran Harlah HIPSI Ke-10 dan RAT Koperasi

SEMARANG, pcnukotasemarang.com – Dewan Pimpinan Wilayah Himma Pengusaha Santri Indonesia (DPW HIPSI) Provinsi Jawa Tengah menggelar acara puncak tasyakuran hari lahir HIPSI ke-10 di aula Pondok Pesantren Al-Firdaus Yayasan Pembina Mahasiswa Islam Indonesia (YPMI) Jl. Kedondong Dukuh Duwet Kelurahan Beringin Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang, Sabtu, 5 Februari 2022.
Acara Harlah dihadir sejumlah tokoh di antaranya Prof. Dr. KH. Musahadi, M.Ag, Wakil Ketua PWNU Jawa Tengah dan Ketua PW IKA-PMII Jawa Tengah, Sekretaris Jendral Dewan Pimpinan Pusat HIPSI, Gus Imaduddin Masruri, dan H. Rif’an, S.Ag, MM, Ketua IKA-UNISNU Jepara yang juga pengusaha muda NU dan pendiri Koperasi KOPIKANU Jepara.
Ketua DPW HIPSI Jawa Tengah, H. Fatah Rosihan Affandi, MM, mengungkapkan, selama 3 hari sejak tanggal 3 hingga 5 Februari kita adakan sejumlah kegiatan untuk memeriahkan hari lahir HIPSI ke-10. HIPSI lahir pada tanggal 3 Februari 2012 di Ponpes Al-Yasini Pasuruan Jawa Timur.
“Kalau tujuan HIPSI di dalam AD ART adalah mencetak 1 juta santri pengusaha. Ini merupakan cita-cita besar bagi HIPSI se Indonesia dan target ini kalau dijalankan serius sangat mungkin akan terwujud dalam 25 tahun ke depan. Salah satu program unggulan di periode saya adalah mencetak 1000 pengusaha santri di seluruh wilayah provinsi Jawa Tengah. Target ini bukanlah berlebihan sebab potensi anggota HIPSI sangat besar. Kami di Jawa Tengah dengan DPD HIPSI se Jawa Tengah dalam periode ini mentarget seribu santri pengusaha. Sehingga kalau diakumulasi dengan wilayah dan daerah lain se Indonesia akan terakumulasi menjadi puluhan bahkan ratusan ribu anggota yang dalam jangka panjang bisa menembus 1 juta santri pengusaha,” tandas Gus Fatah.
“Kami di Jawa Tengah merupakan kepengurusan periode ketiga yaitu periode tahun 2020-2024. Adapun dua peridoe yang lalui yaitu periode pertama tahun 2012-2016 dan periode kedua tahun 2016-2020 dibawah kepemimpinan Gus Imadudin Masruri, pengasuh PP Al Hikmah 2 Sirampog Benda Brebes. Pada periode yang lalu sudah terbentuk 20 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) HIPSI di Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah, maka pada periode kami akan kami tingkatkan. Harapan kami pada periode ketiga ini sudah bisa membentuk di 35 Kabupaten dan Kota se Jawa Tengah,” kata Gus H Fatah Rosihan Affand, MM yang dikenal sebagai pengusaha muda NU kelas menengah yang menggeluti usaha property dan pengisian air isi ulang.
Sekretaris Jendral Dewan Pimpinan Pusat HIPSI, Gus Imaduddin Masruri, dalam pengarahannya mengungkapkan, bahwa secara nasional HIPSI sudah berkembang pesat. Sudah banyak DPW dan DPD terbentuk di luar Jawa. Di NTB dan Kaltim juga sudah ada. Secara nasional anggota HIPSI sudah lebih dari 50 ribu. Walhasil HIPSI di usia ke-10 mulai dikenal masyarakat khususnya kaum santri. Tugas kita adalah bagaimana potensi anggota yang besar ini bisa dikembangkan agar HIPSI bisa maju. Bagaimana keberadaan HIPSI bermanfaat bagi anggota dan masyarakat. Caranya para pengurus HIPSI baik DPP, DPW maupun DPD harus berfikir bagaimana bisa membesarkan HIPSI baik dari segi kuantitas anggota maupun usaha anggotanya.
“Tolok ukurnya adalah anggota HIPSI bertambah banyak dan mau mengikuti program-program HIPSI. Program-program HIPSI harus bisa memberi solusi atas permasalahan yang dihadapi anggotanya. Selanjutnya pengurus harus mau bekerja keras, mencurahkan waktu, tenaga dan biaya untuk membesarkan HIPSI. Dan yang paling urgen adalah soal pendanaan program organisasi, pengurus dan anggota harus berani iuran, namanya organisasi pengusaha ya harus berani mandiri mengelola organisasi, salah satunya dengan iuran anggota, dan AD ART HIPSI sudah mengatur itu,” kata Gus Imad.
Prof. Dr. KH. Musahadi, M.Ag., dalam sambutannya menungkapkan bahwa usia 10 tahun ibarat usia manusia merupakan usia suka bermain, sudah mulai bergaul dengan dunia luar, dengan permainan-permainan yang ada di luar. Bagi HIPSI ini adalah usia untuk lebih serius dalam menata organisasi dan merealisasikan apa yang menjadi cita-cita organisasi, misalnya, mencetak sejuta pengusaha santri di Indonesia.
Salah satu tokoh pengusaha muda NU Jawa Tengah, H Rif’an, S.Ag, MM mengatakan dirinya sangat tertarik untuk berkolaborasi bersama HIPSI, yang mana anggotanya rata-rata masih muda tetapi semangat bisnisnya sangat membara.
“Saya punya sedikit ilmu dan pengalaman di bidang koperasi dan siap gabung untuk bersama-sama membesarkan HIPSI. Sebagai contoh, kalau anggota HIPSI ada seribu orang saja yang mau ikut andil dalam penyertaan modal koperasi per orang naruh 1 juta akan terkumpul 1 milyar dan ini bisa menjadi awal yang baik untuk memulai usaha kolektif. Kalau ada 10 ribu anggota yang ikut penyertaan modal 1 juta rupiah maka akan mengumpulkan modal 10 milyar sehingga akan semakin besar pula bisnis yang dijalani HIPSI. Bayangkan kalau 1 juta orang ikut naruh 1 juta rupiah maka akan terkumpul uang 1 trilyun, ini angka besar untuk kekuatan ekonomi santri dan dari sini kita bisa membuat perubahan besar untuk menjaidi penentu stabilitas ekonomi nasional. Sebaliknya kalau kita tidak bisa membangun kekuatan ekonomi kolektif melalui koperasi misalnya, maka HIPSI hanya akan seolah-olah kelihatan besar dengan anggotanya yang banyak dan pada sukses sendiri-sendiri, kalau cuma seperti itu terus ngapain berorganisasi kalau akhirnya hanya memikirkan bisnisnya sendiri, yang harus dibangun adalah ekonomi kolektif maka koperasi wadah yang tepat, asal dijalankan dengan serius dan tertib insya Alloh bisa terlaksana,” ungkap H Rif’an, yang mantan Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Jawa Tengah.
Sekretaris DPW HIPSI Jawa Tengah, Dr. M. Kholidul Adib, SHI, MSI, menjelaskan, sejauh ini kaum santri dan terutama para alumni pesantren sangat antusias untuk bergabung dengan HIPSI. Walau kebanyakan anggota HIPSI masih kategori pengusaha mikro dan kecil, namun beberapa anggota sudah ada yang masuk kategori pengusaha menengah dan besar dengan aset milyaran. Potensi ini sangat strategis untuk dikembangkan untuk menunjang pembangunan nasional. Apalagi di saat pandemi banyak pengusaha yang collaps dan alhamdulillah masih ada yan bisa bertahan.
“Melalui HIPSI kita diajak untuk membangun kolaborasi bisnis dengan membangun kerjasama bisnis, jaringan pengusaha santri, jaringan produksi dan pemasaran bahkan mentoring bisnis bagi pemula. Untuk membangun kekuatan ekonomi santri kami membentuk koperasi pemasaran Sumber Lawang Berkah. Kami sengaja milih koperasi pemasaran bukan koperasi simpan pinjam atau yang lain karena salah satu problem yang dihadapi anggota HIPSI adalah memasarkan produk hasil karya anggota. Kita ingin sukses bersama-sama. Slogan yang digaungkan oleh HIPSI adalah Sukses Sendiri itu Biasa tapi Sukses bersama-sama itu luar biasa,” tandas Adib.
Setelah prosesi tasyakuran harlah usai dilanjut dengan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Pemasaran Sumber Lawang Berkah (SLB) DPW HIPSI Jawa Tengah. Dalam RAT terpilih sebagai Ketua baru Koperasi tahun 2022 adalah Khudlori Bik, pengusaha mebel dari Jepara yang juga salah satu Wakil Ketua DPW HIPSI Jateng. (ad)