Jelang Pelantikan, Ini Harapan Besar Hendi Untuk PCNU Kota Semarang

 Jelang Pelantikan, Ini Harapan Besar Hendi Untuk PCNU Kota Semarang

SEMARANG – NU merupakan organisasi yang tertib dalam berorganisasi, konsolidasi seluruh elemen warga dan kader NU menjadi sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan sosial dan agama, terlebih bagi Kota Semarang yang memiliki keberagaman kurltur (multikulturalisme).
Harapan tersebut disampaikan oleh Walikota Semarang, Hendrar Prihadi menjelang pelantikan PCNU Kota Semarang periode 2021-2026 yang akan diadakan di Masjid Al-Mujahirin perumahan Jatisari, Kelurahan Jatisari, Mijen Kota Semarang pada Selasa (5/10/2021) mendatang.
Walikota berhaluan nasionalis itu juga telah mengikrarkan diri sebagai bagian dari warga NU. Hal itu dilakukan setelah beberapa waktu yang lalu dirinya menerima Kartu Anggota NU (Kartanu). Tak hanya dirinya, Walikota yang akrab disapa Hendi tersebut juga mengajak Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, H Izwar Aminudin, dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang, Kadarlusman atau Pilus untuk berkhidmad kepada NU sebagai kader.
“Alhamdulillah, meskipun kami bukan dari pesantren tapi bisa jadi bagian dari NU” tuturnya beberapa waktu lalu.
Dalam hal kerukunan, Hendi percaya pada para tokoh NU mampu menebar virus cinta. Dijelaskan Hendi, gelombang cinta yang ia maksudkan adalah cinta terhadap ulama, cinta Nahdlatul Ulama, dan cinta terhadap Kota Semarang.
“Mari kita munculkan gelombang cinta untuk membangun NU yang lebih baik di Kota Semarang,” ajaknya.
Selain itu, virus cinta yang dia maksud juga berarti selalu menjaga persaudaraan di tengah-tengah warga Kota Semarang yang memiliki perbedaan kepercayaan dan keyakinan.
Selain soal virus cinta, Hendi juga mengingatkan usaha bersama untuk mengakhiri pandemi Covid-19. Dia katakan adanya penurunan jumlah penderita Covid-19 di Kota Semarang karena adanya kesadaran dalam menerapkan protokol kesehatan.
“Alhamdulillah saat ini menjadi disiplin bermasker,” ucapnya.
Hendi menyebut peran NU dalam membimbing warganya untuk mengikuti vaksinasi memiliki andil besar dalam penurunan angka paparan covid-19.
“Terus yang asalnya tidak mau divaksin sekarang mau divaksin, warga berbondong-bondong mau divaksin, malah vaksinnya kurang karena syarat untuk mendapatkan BST (Bantuan Sosial Tunai) harus divaksin,” candanya.
“Saya yakin karena di dalam Konfercab NU ini semua tertib di dalam menerapkan protokol kesehatan. Insyaallah tidak ada gelombang ketiga Covid, yang ada adalah gelombang cinta,” pungkasnya. (Mushonifin)

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published.