Tasyakuran Harlah NU ke 96 dan Lailatul Ijtimak; Hadirkan Tokoh-tokoh Kota Semarang

 Tasyakuran Harlah NU ke 96 dan Lailatul Ijtimak; Hadirkan Tokoh-tokoh Kota Semarang

SEMARANG, pcnukotasemarang.com – PCNU Kota Semarang menggelar tasyakuran Harlah NU ke 96 dan Lailatul Ijtimak dengan menghadirkan tokoh-tokoh Kota Semarang, Minggu Malam (6/2/2022) di halaman gedung MWCNU Ngaliyan yang ke dua di Dukuh Palir.

Ketua PCNU Kota Semarang, KH. Dr. Anasom mengatakan Harlah NU 96 berdasarkan kalender masehi yakni 31 Januari 1926. Dia pun mengungkapkan terjaganya budaya gotong-royong. Dengan keshalehan kultural tersebut MWCNU Ngaliyan bisa membeli lahan untuk gedung yang kedua di dukuh Palir.

“Jadi NU seperti itu, gotong-royong,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, pria yang berprofesi sebagai dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo juga menyampaikan hasil muktamar NU di Makassar.

“Alhamdulillah, kita sudah punya pengurus baru,” ungkapnya.

Sementara Komandan Kodim 0733 Semarang Letkol Inf Boni Havana menyebut NU sebagai ibu kandung revolusi kebangsaan yang melahirkan negara kesatuan republik Indonesia.

“Ibu kandungnya revolusi ya NU ini,” tandasnya.

Dia lantas menyebut peran NU dalam kegiatan kelaskaran di masa penjajahan dan paska kemerdekaan Republik Indonesia. Menurut dia, NU selalu bersama TNI menjaga tetap tegaknya Pancasila. Selalu menjaga toleransi, kebhinekaan.

“Bagi TNI NU itu luar biasa,” tegasnya.

Dalam sambutan terakhir, Walikota Semarang Hendrar Prihadi bercerita saat dia bertanya arti Lailatul Ijtimak pada temannya.

“Lailatul Ijtimak iku opo to mas? (Lailatul Ijtimak itu apa mas?),” ujar Walikota yang akrab disapa Hendi.

“Lailatul Ijtimak itu adalah diskusi besar yang dihadiri oleh tokoh-tokoh besar NU,” jelas Hendi menirukan jawaban temannya itu.

“Jadi saya simpulkan bahwa forum ini adalah jalan untuk memecahkan masalaah yang kita hadapi bersama,” jelasnya.

Bukti bahwa NU adalah pemecah masalah disampaikan oleh Hendi soal penanganan wabah covid-19.

“Jadi saya juga telah membuktikan pemecahan masalah oleh NU. Salah satunya covid-19,” ujarnya.

“Jadi ada suara2 netizen yang bilang kenaikan angla covid-19 itu setingan pemerintah. Itu tidak ada. Yang ada kita sama-sama merasa dirugikan dengan virus ini. Maka NU dan kita semua warga semarang, harus jadi problem solving penyelesaian masalah covid,” ucap Hendi memberi penjelasan terkait tuduhan-tuduhan bahwa covid-19 adalah produk teori konspirasi.

Terkait dengan peningkatan varian omicron yang mulai terasa, Hendi menyampaikan bahwa mulai Senin hari ini (7/2/2022) sekolah akan memberlakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama dua minggu.

“Dan besok mulai senin, ibu-ibu harus lebih fokus pada anak-anaknya karena akan di PJJkan selama dua minggu kedepan. Saya harapkan kemaklumannya,” pinta Hendi.

Selain itu, Hendi juga bercerita soal kebakaran relokasi Pasar Johar kompleks MAJT beberapa waktu lalu. Hendi berusaha menepis tuduhan adanya niatan pemerintah yang sengaja membakar relokasi itu.

“Waktu kebakaran relokasi terjadi, saya datang kesana naik motor bareng ajudan saya. Waktu masuk gang, saya dengar ada orang yang bilang kalau kebakaran itu karena pemerintah. Tolong warga NU jangan termakan isu tersebut. Saya hanya bersyukur karena kesigapan warga, untung gak ada korban jiwa,” jelas Hendi.

Hendi juga melaporkan pihaknya akan membangun 130 lapak darurat di Pasar Kanjengan bagi pedagang yang terdampak kebakaran itu.

“Kita akan bangun rwlokasi 130 lapak di Pasar Johar. Alhamdulillah nanti akan ada csr dan bantuan lain untuk korban kebakaran relokasi Pasar Johar,” ucapnya.

Pada tasyakuran kali ini, disertai pula pelantikan beberapa lembaga dan badan otonom NU Kota Semarang seperti PAC GP Ansor Kecamatan Ngaliyan, Sarekat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi NU) Kota Semarang, Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi), dan Lembaga Kesehatan (LKNU).

“Nah kepada yang baru dilantik hari ini semoga sukses,” ujar Walikota.

Selain itu, ada pula penyerahan kontribusi dan bagi hasil dari KSPPS BMT NU Sejahtera kepada PCNU Kota Semarang sebesar 250.500.000 rupiah serta kepada MWCNU Ngaliyan sebesar 5.000.000 rupiah.

Acara ini juga dimeriahkan oleh kehadiran grup mafia sholawat yang dipimpin oleh Gus Ali Gondrong serta tausiyah yang disampaikan Habib Umar Bin Muthohar.

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published.