DPW HIPSI Jateng Jalin Kerjasama dengan PT BUMI MAS dalam Penyaluran Pekerja Migran

SEMARANG, pcnukotasemarang.com – Dewan Pimpinan Wilayah Himma Pengusaha Santri Indonesia (DPW HIPSI) Provinsi Jawa Tengah mengadakan kerja sama dengan PT Bumi Mas Indonesia Mandiri dalam membantu warga negara Indonesia yang hendak mencari lapangan kerja di luar negeri. Kondisi dunia yang sekarang sudah mulai membaik pasca pandemi covid-19 diharapkan akan bisa mengembalikan gairah warga Indonesia untuk bekerja di luar negeri guna meningkatkan kesejahteraan ekonomi mengingat dampak pandemi selama dua tahun terakhir membuat ekonomi dunia terpuruk. Untuk itu HIPSI sebagai komunitas pengusaha santri harus ikut ambil bagian dalam membangun kembali ekonomi bangsa. Hal demikian itu mengemuka dalam diskusi yang dirangkai dalam kegiatan Halalbihalal yang diselenggarakan oleh DPW HIPSI Jawa Tengah di Hotel Noormans Semarang, pada hari Sabtu, 21 Mei 2022 pukul 13.00-16.00 WIB.

Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut adalah Drs. Bagus Hermono, M.Pd, selaku pimpinan PT Bumi Mas Indonesia Mandiri, Drs. H. Ali Manshur, HD selaku Ketua Dewan Pembina DPW HIPSI Jawa Tengah dan H Fatah Rosihan Affandi MM selaku Ketua DPW HIPSI Jawa Tengah.
Hadir pula sejumlah tokoh seperti H Rif’an, S.Ag,MM Dewan Pakar DPW HIPSI, para pengurus DPW HIPSI Jateng dan sejumlah ketua DPD HIPSI Kab dan Kota se Jawa Tengah yang di sekitar Kota Semarang seperti Demak, Jepara, Grobogan.
Bagus Hermono mengungkapkan bahwa selama 20 tahun dirinya berkiprah di bidang jasa penyaluran pekerja migran ke luar negeri mempunyai rekam jejak yg baik dan bertanggung jawab dalam melindungi pekerja migran yang dia salurkan.
“Perusahaan yang kami kelola sudah berpengalaman dan punya reputasi baik atau dengan kata lain PT kami teruji sebagai perusahaan penyalur tenaga kerja yang baik dalam memberikan pelayanan dan pengawalan kepada pekerja migran. Misalnya dari 300an perusahaan yang bergerak di bidang penyaluran pekerja migran PT kami yang terbaik di Malaysia. Perusahaan kami menerapkan prinsip-prinsip ajaran Islam dan menghidupkan budaya islami dalam mengelola perusahaan,” jelas Bagus.
Lebih jauh Bagus kemudian memberi kesempatan kepada anggota HIPSI di Jawa Tengah yang ingin membuka kantor cabang perusahaannya. Hal ini akan diwujudkan dengan ditandatangani kerja sama antara DPW HIPSI Jateng dengan PT Bumi Mas Indonesia Mandiri yang dia kelola.
“Bagi sahabat-sahabat HIPSI yang berminat membuka kantor cabang maka akan kami bantu membuka kantor cabang di daerah. Sejumlah fee dan fasilitas akan diberikan. Misalnya jika kantor cabang dapat 30 orang pekerja migran maka kantor cabangnya itu akan diberikan fasilitas operasional mobil innova reborn sehingga diharapkan bisa bekerja lebih maksimal,” terang dia yang disambut tepuk tangan para hadlirin.
Bagus menjelaskan alasan kenapa kita ambil peluang ini karena menurut data 85% penduduk Indonesia beragama Islam dan mereka butuh pekerjaan dan ketika lapangan di dalam negeri terbatas dan peluang bekerja di luar negeri dengan fasilitas gaji yang lebih menjanjikan maka kita akan membantu saudara-saudara kita untuk mendapatkan maisyah guna menafkahi keluarganya.
Selain itu para pekerja migran di luar negeri juga bisa menjadi penyebar agama Islam di negara-negara yang dituju yang mayoritas penduduknya belum beragama Islam seperti di Korea,Jepang, Hongkong. Kalau di Timur Tengah dan Malaysia mayoritas sudah beragama Islam. Dengan demikian hal ini juga bagian dari salah satu misi dakwah apalagi kalau yang ke sana itu para santri. Misalnya bisa kita lihat komunitas pekerja migran membangun tempat ibadah dan mengadakan kegiatan pengajian yang mengundang sejumlah kiai kondang tanah air sehingga Islam akan ikut tersebar di sana karena syiar Islam hidup. Selain itu ditemukan fakta bahwa selama ini perusahaan yang mengelola jasa penyaluran pekerja migran lebih didominasi perusahaan yang dikelola dari kalangan non muslim padahal 90% pekerja migran itu beragama Islam. Hal ini juga menjadi alasan kenapa kita sebagai umat Islam merasa perlu untuk mengambil wilayah ini.

Sementara itu, Drs. H. Ali Manshur, HD, mengungkapkan, bahwa kita sebagai komunitas santri memang harus bersama-sama membantu sesama kaum santri dalam meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. Hal itu bisa dengan cara membina dan mendidik mereka dalam menumbuhkan jiwa wirausaha agar bisa membuka usaha dan menjadi mandiri secara ekonomi, tapi bisa juga dengan menyalurkan mereka ke sejumlah perusahaan atau industri baik di dalam maupun di luar negeri termasuk dengan memberi peluang mengenai penyaluran pekerja migran ke luar negeri karena bekerja di luar negeri rata-rata gajinya besar. Apalagi jika niatnya tidak cuma membantu menyalurkan tenaga kerja tetapi juga ada misi untuk syiar Islam di luar negeri. Cuma saya menekankan harus ada keseriusan dari perusahaan penyalur pekerja migran dalam mengawal dan melindungi pekerja migran sejak dari dalam negeri, selama bekerja di luar hingga bisa pulang kembali. Sebab tidak jarang ditemukan kasus pekerja migran yang kurang menyenangkan. Memang secara umum keadaan para pekerja migran itu baik-baik saja walau dalam kasus tertentu terjadi kondisi yang tidak baik.
“Kita tidak memungkiri terkadang ditemukan perusahaan penyalur pekerja migran yang nakal yang tidak bertanggung jawab dalam mengawal atau melindungi pekerja migran ketika terjadi sesuatu di negara tujuan. Seperti beberapa waktu lalu ada pekerja migran di Polandia yang tidak bisa pulang. Ada juga kasus di Saudi dan Malaysia dimana ada pekerja migran yang tidak dalam kondisi yang memadai. Namun kalau anggota HIPSI yang terjun maka diharapkan tidak akan terjadi seperti itu karena jiwa santri itu amanah, tanggung jawab dan penuh kasih sayang,” tandas Ali Manshur.
H Fatah Rosihan Affandi,MM, Ketua DPW HIPSI Jawa Tengah, dalam paparannya mengatakan, HIPSI sudah sewajarnya ikut tampil memberikan solusi atas problem pengangguran yang dialami sebagian pemuda di Indobesia. Tentu program-program HIPSI diarahkan untuk membantu masyarakat khususnya kaum santri dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Selain melatih bisnis juga perlu dibantu dalam mencarikan lapangan pekerjaan baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri.
“Hal inilah yang melatarbelakangi DPW HIPSI Jateng mengadakan diskusi mengenai peluang usaha di bidang penyaluran pekerja migran pada siang hari ini yang mana hasil dari diskusi ini akan ditindaklanjuti dengan mengadakan MoU (Memorandum of Understanding) antara DPW HIPSI Jateng dengan PT Bumi Mas Indonesia Mandiri.
“Salah satu poin inti dalam isi MoU adalah peluang bagi sahabat-sahabat HIPSI yang hendak membuka kantor cabang PT Bumi Mas Indonesia Mandiri di seluruh wilayah kabupaten dan kota di Jawa Tengah terutama di daerah yang belum ada kantor cabangnya,” terang H Fatah.
Salah satu Dewan Pakar DPW HIPSI Jateng, H Rif’an, S.Ag, MM menyambut baik adanya MoU tersebut dan mengharapkan agar semuanya dimulai dari niat ibadah agar membawa barokah bukan semata-mata mikir keuntungan ekonomi semata karena sebagai santri kita mesti mengedepankan keberkahan rizqi yang kita peroleh.
Sekretaris DPW HIPSI Jawa Tengah, Dr. M Kholidul Adib, MSI, mengemukakan, sebagai tindak lanjut dari MoU maka tiap anggota HIPSI di seluruh kabupaten dan kota di Jawa Tengah jika hendak mendirikan kantor cabang bisa menghubungi Ketua DPW HIPSI Jateng. Di antaranya adalah susunan pengurus yaitu ketua, sekretaris, bendahara, humas dan administrasi disertai foto kopi KTP. Tentu setiap permohonan membuka cabang akan diverfikasi dulu kesiapannya termasuk fasilitas kantor dan lainnya. (Kh)