IHMNU, Ajak Kader Muslimat dan Ibu-Ibu Peka Terhadap Stunting dan Tahu Penanggulangannya

 IHMNU, Ajak Kader Muslimat dan Ibu-Ibu Peka Terhadap Stunting dan Tahu Penanggulangannya

Penasehat IHMNU, Hj. Umiyati Humam mengajak seluruh kader-kader Muslimat dan para ibu untuk berperan aktif dlm Tangani kasus Stunting dalam pengajian rutin IHMNU putaran kedua pada Jumat 24 Juni 2022. (IHMNU)

SEMARANG, pcnukotasemarang.com – Ikatan Haji Muslimat Nahdlatul Ulama (IHMNU) mengajak seluruh kader-kader Muslimat dan para ibu untuk berperan aktif dlm Tangani kasus Stunting.

Ajakan tersebut disampaikan oleh penasehat IHMNU, Hj. Umiyati Humam dalam agenda pengajian rutin IHMNU putaran kedua pada Jumat 24 Juni 2022.

“Kami mengajak Jamaah IHMNU bersama-sama Muslimat NU dan Bangga Kencana berperan aktif dalam menangani kasus stunting di Kota Semarang,” ujar Hj. Umiyati.

Acara yang bertema “Dengan Silaturahmi Menjaha Kemabruran Haji” ini digelar saat momentum diperbolehkannya ibadah haji sejak dua tahun pandemi covid-19.

Pada acara yang bertempat di Rumah Hj Sudjinah Ali Mashudi Jl Tawang Rajekwesi I No 17 Semarang Barat ini, Hj Umiyati Humam menegaskan posisi kader Muslimat yang seorang Ibu. Baginya, seorang Ibu adalah lebih dari madrasah pertama bagi putra-putrinya.

“Maka Muslimat NU tidak hanya untuk NU tapi untuk bangsa ini. Khususnya mempersiapkan generasi mendatang yang sehat cerdas dan bebas stunting,” tegasnya.

Lebih lanjut Pengasuh Panti Asuhan Darul Khadhonah itu mengungkapkan pentingnya Pencegahan balita stunting. Sebab katanya, balita stunting tidak hanya menjadikan secara fisik pertumbuhan anak tidak maksimal (kerdil), namun juga adanya gejala tidak berkembangnya otak sehingga anak tidak memiliki kecerdasan sebagai mana lazimnya.

Hj Umiyati menjelaskan ciri-ciri stunting antara lain jika ada seorang anak yang berperawakan kecil tampak pasif dan pendiam, perlu dicurigai ada indikasi stunting.

“Kalau ibu-ibu menjumpai anak yang pasif dan pendiam padahal anak-anak lain di sekitarnya bermain aktif dan tampak ceria, itulah tanda-tanda bahwa anak tersebut terindikasi stunting,” ujarnya.

Hj Umiyati berharap para ibu jeli melihat indikasi itu. Bukan hanya pada anaknya sendiri, namun mungkin kepada anak tetangganya, teman main anaknya, atau anak dari siapapun.

“Sebagai Ibu Muslimat NU yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, diharapkan Ibu-ibu IHMNU jeli dan tanggap terhadap tonggo teparo, yang anak-anaknya terkena stunting, sehingga Ibu-ibu diharapkan berperan aktif dalam mendukung Program pemerintah dalam menurunkan angka stunting tersebut,” jelasnya.

Selanjutnya Hj Umiyati mengintruksikan untuk membentuk tim solid di masing-masing ranting untuk menyambangi dan memberikan makanan bergizi buatan Ibu-ibu Muslimat di ranting masing-masing.

“Makanan bergizi tidak harus yang mahal.
Makanan tambahan ada unsur karbohidrat, protein dari ikan, telur, daging ayam, dan sayuran,” ujarnya.

“Bisa dibuat kudapan, atau menu nasi lauk sayur disesuaikan dengan usia anak.
Sambil silatutahmi dengan keluarga yang anaknya terindikasi stunting,” urainya menjelaskan maksud pembentukan tim tersebut.

Acara tersebut diawali bacaan amalan-amalan rutin IHMNU. Dilanjutkan dengan pembacaan doa khotmil Quran. Sebagai Pembawa acara Ibu Nyai Rokhaniah yang juga Pengasuh panti asuhan Nurul manan gunung pati. Acara tersebut dihadiri Perwakilan IHMNU dari Anak-anak Cabang se Kota Semarang. (Iswahani)

Editor; Mushonifin

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published.