Ketua Ansor Semarang Tegaskan Ranting Sumber Inspirasi Program

Prosesi pelantikan PR GP Ansor Dadapsari Semarang Utara (dok)
SEMARANG, pcnukotasemarang.com – Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Semarang, Abdur Rahman menegaskan kondisi kader di tingkat Ranting (kelurahan/desa) merupakan sumber inspirasi dalam membuat program kerja logis bagi pengurus Cabang.
“Logical frame work atau kerangka program kerja yang logis bagi Cabang ya dengan memperhatikan kader di Ranting,” kata Abdur Rahman disela kegiatannya, Rabu (15/6).

Menurutnya, dinamika kaderisasi di tingkat akar rumput harus dicermati dengan baik agar kepengurusan dari tingkat kota sampai kelurahan/desa bisa solid,,”Apa yang membuat macet di ranting, apa yang membuat seseorang tidak bisa ikut kaderisasi, bagaimana merawat mereka setelah jadi kader, dinamika ini perlu kita pahami betul. Makanya ada agenda turun basis atau Turba,” ujarnya.
Dia menyebut tantangan perkotaan yang umumnya faktor ekonomi dan tuntutan profesi yang srring membuat kaderisasi dan jalannya kepengurusan tidak berjalan mulus, “Ada tuntutan profesi, juga ada tuntutan kebutuhan rumahtangga. Sehingga tidak jarang ada yang harus nambal materi kaderisasi di tempat lain. Hal-hal semacam ini perlu kita carikan solusi bersama,” bebernya.
Untuk itu,, aktivis muda jebolan pesantren Al-Itqoon Bugen Tlogosari ini pun mengapreasiasi Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Genuk dan Semarang Utara yang masing-masing berhasil meresmikan satu ranting, yaitu Ranting Gebangsari Genuk dan Dadapsari Semarang Utara,”Beberapa hari lalu dalam sehari ada pelantikan dua ranting sekaligus, alhamdulillah bisa nambah dua ranting, ini luar biasa,” ucapnya.
Sementara, Ketua PAC Genuk Ahmad Ghozali menerangkan, proses terbentuknya Ansor Ranting Gebangsari berjalan selama tiga periodisasi masa khidmah PAC Genuk, yakni semasa dua periode dijabat oleh Masyhudi dan pada masa dirinya bisa mendapatkan pengesahan.
“Gebangsari ini baru pertama kali terbentuk. Sebelumnya belum pernah ada. Benar-benar Ranting baru, bukan menghidupkan kembali Ranting yang vakum,” bebernya.
Mulanya, kata Ghazali, Ansor Kecamatan Genuk mengadakan tarawih keliling (Tarling) ke Masjid Baitul Quddus Gebangsari pada 12 Mei 2019 lalu, “Dari situ muncul obrolan santai dengan remaja sekitar masjid terpilihlah Sahabat Toha sebagai ketua Ansor Gebangsari. Namun karena kesibukannya nderekke sebagai supir pribadi Gus Mus (KH. Ahmad Musthofa Bisri) akhirnya belum bisa jalan, dan belum sampai pelantikan,” urainya.
Selanjutnya, pada hari Jum’at 22 Oktober 2021 ada dua warga sekitar yang ingin melanjutkan usaha tersebut,,yakni Joko dan Kasyan, “Mereka mencoba berkenalan dan pengen jadi Banser (Barisan Ansor Serbaguna) saat ada pengaman pengajian di Masjid Al Muhajirin Genuk Indah Kelurahan Gebangsari. Pada saat itu ada Banser Rayon Genuk yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban pengajian maulid keliling Nurustaqolain pimpinan Habib Jakfar Al-Musawwa,” terangnya.
Peringatan hari santri sebagai momen peringatan sejarah nasional juga menjadi petanda baik bagi Ansor Genuk. Momen itu berlanjut pada tanggal 18 November dengan adanya kunjungan rombongan pemuda Gebangsari ke sekretariat Ansor Genuk. Mereka menyatakan ingin gabung dengan Ansor Banser dan berharap ada Ansor dan Banser di kelurahan Gebangsari.
“Daerah yang mayoritas perumahan dan warganya kebanyakan anak kos, sangat tidak mudah untuk membuat ranting di kelurahan tersebut. Butuh waktu 4 tahun setelah akhirnya bisa terbentuk dan mengadakan pelantikan,” terangnya. (*)
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat