LKKNU Gelar Sosialisasi Konsep Keluarga Maslahah

SEMARANG, pcnukotasemarang.com – Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat dan bangsa. Kedudukan inilah yang menjadi penting untuk diperhatikan oleh pasangan yang menempuh kehidupan berkeluarga. Nahdlatul Ulama (NU) sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia memandang keluarga sebagai sistem sosial keagamaan yang paling dasar untuk dibina agar menjadi keluarga maslahah.
Atas dasar itulah Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan LKKNU PCNU Kota Semarang menggelar kegiatan “Sosialisasi Konsep Keluarga Maslahah” pada Senin 8 Agustus 2022 di Gedung Halal Center UIN Walisongo Semarang.
Kegiatan tersebut berjalan dengan lancar dihadiri 50 peserta utusan dari unsur pengurus LKKNU PCNU se Jawa Tengah dan lembaga otonom yang membidangi perempuan seperti IPPNU, Fatayat dan muslimat).
Rangkaian kegiatan diawali dengan perkenalan para pengurus PW dan PC LKKNU. Masing-masing panitia dan utusan yang hadir memperkenalkan diri.
Ketua LKKNU PWNU Jawa Tengah, Dr. Hj. Sari Hernawati, S.Ag. M.Pd, setelah melakukan perkenalan, menyampaikan sharing berbagai pengalaman dan memberikan solusi atas problematika keluarga di tengah masyarakat.
“Dalam hal membina keluarga maslahah kita akan mengenalkan mitra yang dapat digandeng dalam menyusun program seperti masalah stunting, Pernikahan Dini, ODGJ, tingginya angka perceraian dan seterusnya. Kita bisa bekerja sama dengan pemerintah, lembaga pendidikan maupun lembaga keagamaan,” kata Sari.
Selanjutnya laporan panitia disampaikan oleh Ketua LKKNU PCNU Kota Semarang Hj. Zahratun Nisa, M.Ag yang menjelaskan bahwa Kota Semarang sedang menggagas penyusunan “Buku Saku Keluarga Maslahah” yang nantinya sangat membantu masyarakat memahami konsep keluarga maslahah secara simple, mudah dimengerti yang selanjutnya dapat diaplikasikan.
“Dalam upaya membangun keluarga maslahah LKKNU Kota Semarang juga mempunyai media untuk konsultasi dan edukasi keluarga maslahah dengan singkatan dengan POJOK KONDE (pojok Konsultasi dan edukasi),” tutur Nisa.

Selanjutnya dimulailah acara inti yaitu sosialisasi keluarga maslahah dengan menghadirkan tiga pemateri dari LKKNU PB yaitu Dr. Hj. Nur Rofiah, Bil. Uzm, KH faqihuddin Abdul Qodir, MA dan Iklilah Muzayanah MA.
Dalam paparannya, Dr. Rofi menyampaikan bahwa untuk mewujudkan keluarga maslahah ada 2 landasan yaitu keislaman dan ke-NU-an. Islam mewujudkan sistem kehidupan yang menjadi anugerah bagi semesta, yaitu menjadi anugerah baik di dalam maupun di luar keluarga.
“Seseorang akan menjadi anugerah jika bermanfaat untuk orang lain, sehingga berkeluarga merupakan bagian tak terpisahkan dari berbuat baik,” ujar Dr. Rofi.
Dia melanjutkan bahwa pemerintah yakni kementerian agama juga sedang gencar mengadakan kegiatan bimbingan perkawinan bagi calon pengantin. Bimbingan perkawinan dinilai penting karena banyak orang yang menikah tidak paham dengan hak dan kewajiban masing-masing, misalnya, sebagai suami, sebagai istri maupun sebagai orang tua. Akibatnya kalau ada masalah sedikit langsung geger. Apalagi bagi generasi millenial yg kebanyakan masih labil. Maka perlu diberi bimbingan, dibekali ilmu dan mental agar benar-benar siap dalam membina rumah tangga.
Kegiatan ini disambut baik dan antusias oleh para peserta. Peserta merasa sangat beruntung mendapatkan materi dari ketiga nara sumber yang menyusun buku panduan untuk para calon pengantin yang dikeluarkan oleh Kemenag Pusat.