Pimpinan Ranting GP Ansor Mangkang Kulon Ngaji Ekonomi

SEMARANG, pcnukotasemarang.com – Pimpinan Ranting GP Ansor Mangkang Kulon menggelar pertemuan rutin mingguan dengan tema Ngaji Ekonomi di Mushola Assalamah, Senin (22/8).
Hadir dalam acara tersebut sebagai pembicara Ustadz Busro Al Jafari miliarder muda Kota Semarang sekaligus bendahara LDNU PCNU Kota Semarang. Acara tersebut dihadiri pengurus PR GP Ansor Mangkang Kulon dan anggota. Ngaji Ekonomi diawali pembacaan Manakib Syeh Abdul Qodir Al Jailani, dan istighostah.
Ketua GP Ansor Mangkang Kulon Masruh SPd.I mengatakan, ngaji ekonomi bertujuan untuk membangun mental enterpreneur anggota, karena dalam berkhidmat di NU harus dilandasi dengan pondasi ekonomi yang kuat.
“Tanpa ekonomi yang kuat maka kita akan kesulitan dalam berkhidmat karena keluarga adalah tanggung jawab yang utama sebelum kita berjuang untuk masyarakat luas,” ujarnya.
Ustadz Busro Al Jafari selaku pembicara Ngaji Ekonomi mengatakan, banyak orang ingin sukses tapi banyak orang yang tidak tahu jalannya. Langkah pertama yang harus dilakukan oleh seseorang yang berbisnis adalah merubah mindset atau pola pikir.
Dia menjelaskan, hal ini sesuai firman Allah dalam surat Ar Ra’du ayat 11 bahwa Allah tidak akan merubah kondisi suatu kaum kalau kaum tersebut tidak merubahnya sendiri.
“Dan perubahan yang sangat penting adalah merubah pola pikir atau mindset. Berapa pun besar modal yang dimiliki kalau mental dan pola pikir tidak tertata maka akan hancur suatu saat,” terangnya.
Dia menambahkan, jika ingin menjadi orang kaya, maka harus bermental suka memberi. “Jangan mau diberi tapi tidak pernah mau memberi. Orang yang tidak punya modal sekalipun kalau mental dan pola pikirnya tertata bisa dengan modal MPC (mboh piye carane) atau modal nekat,” bebernya.
Banyak orang sukses, katanya, berawal dari kondisi tidak punya modal. Banyak pula orang selalu menyalahkan SIKONDOM (Situasi Kondisi dan Domisili).
“Alasan tidak punya modal, alasan tidak bisa bicara, alasan tidak punya jaringan, Tinggal di desa di salahkan, tinggal di kota mengeluh,” katanya.
Ngaji ekonomi berlangsung dengan ramai penuh dengan gelak tawa dan sangat akrab karena rata rata yang hadir berlatar belakang sama. Ada juga doorprize dari pembicara untuk peserta berupa uang tunai bagi yang bisa menjawab pertanyaan. Acara diakhiri dengan makan nasi kebuli bersama.
Kontributor: Ali Makruf MSI