Kiai Anasom Bicara Joko Tingkir, Ingatkan Tembang Sigra Milir

SEMARANG, pcnukotasemarang.com – Sekretaris Senat UIN Walisongo Semarang KH Dr.Anasom mengajak generasi penerus muslim untuk terus belajar mengenai tokoh-tokoh yang berjasa dalam penyebaran Islam di Nusantara.

Hal ini perlu dilakukan agar tidak sampai terpeleset saat menyandingan sebuah nama dengan bahasa kekinian. Salah satunya adalah sosok Joko Tingkir.

“Joko Tingkir ini muridnya Sunan Kalijogo. Nama kecilnya Mas Karebet, nama muda Joko Tingkir, nama sepuh saat dia menjadi raja adalah Sultan Hadiwijoyo,” ujarnya saat memberi sambutan dalam “UIN Walisongo Bersholawat”, Jumat (30/9) malam.

Ketua Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kota Semarang ini menerangkan, Joko Tinggir sudah menunjukkan kehebatannya sejak masih muda. Bahkan dalam babad tanah Jawa bahwa tercatat saat dia akan melamar sebagai tentara di Demak yang bersangkutan naik rakit dengan dikawal buaya.

“Dulu kan lewat sungai, hanya belum dipastikan. Ada yang mengatawan bengawan Solo, ada yang mengatakan sungai Tuntang. Namun ini tercatat dalam megatruh, macapat yang sudah dikaji yakni tembang Sigra Milir,” katanya.

Dalam kajian keilmuan, macapat bisa disebut tembang yang menceritakan masa lalu, sebagaimana pada zaman Majapahit disebut kakawin. Isi tembang Sigra Milir sendiri adalah:

“Sigra milir sang gethek sinangga bajul, kawan dasa kang njageni, ing ngarsa miwah ing pungkur, tanapi ing kanan kering, kang gethek lampahnya alon”.

“Diceritakan dia (Joko Tingkir) dijaga buaya, jumlahnya 40. Apa itu betul-betul 40 buaya? Kalau dalam budaya Jawa, ada tembung bagaimana membuat simbolisasi,” terangnya.

Namun pelajaran yang bisa dipetik di masa kini adalah, bahwa sosok Joko Tingkir adalah orang yang hebat serta memiliki banyak ilmu. Dengan berbagai keahliannya itu, Joko Tingkir akhirnya dinikahkan dengan anak dari Raja Demak Sultan Trenggono.

“Di pek manthu. Kalau ilmunya hebat begitu. Jadi bagi generasi muda saat ini, kalau ilmunya banyak, maka yang ingin menjadikan anak mantu juga banyak. Kalau banyak ilmu, insya Allah juga akan terhindar dari berbagai kesulitan. Semoga dengan kita memperingati Maulid Nabi ini, kita semua mendapat keberkahan,” tuturnya.(mht)

PCNU Kota Semarang

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published.