Pekerjaan Rumah!! Mengajak Kalangan Muda Beramaliyah NU

SEMARANG, pcnukotasemarang.com – Pengurus NU Ranting Pedalangan, MWC Banyumanik menggelar pertemuan rutin setiap Ahad kliwon. Seluruh jajaran pengurus ranting beserta warga hadir di Mushala Darussalam, Kampung Waru, Ahad (11/9).
Gus Muhammad Munawar selaku salah satu pengasuh Pondok Pesantren Subulussalam dalam wejangannya menyampaikan jamiyah NU harus tahu apa saja yang menjadi amaliyah. Bahkan tak hanya tahu, namun wajib untuk melaksanakan amaliyah itu sendiri.
“Orang NU itu amaliyah sebenarnya itu sederhana. Tahlilan, shalawatan, dan ziarah kubur. Kalau ada (amaliyah) yang lain boleh saja. Jadi ketiga amaliyah itu yang membedakan iki wong NU karo liyane,” ucap kiai muda itu.
Karena itu, apa yang dilakukan jajaran pengurus NU Ranting Pedalangan patut mendapat apresiasi. Hanya saja yang perlu dikuatkan dan menjadi pekerjaan rumah pengurus ranting adalah membumikan amaliyah itu untuk kalangan muda. Dia pun tidak menafikan kalau jamaah NU yang kerap hadir di tiap acara-acara tahlilan adalah kalangan sepuh.
“Seperti pada malam ini, yang hadir para sepuh pinisepuh. Tugas pengurus ranting, orang muda di sekitar masjid, mushala diajak tahlilan,” ujarnya.
Dengan mengajak kalangan muda untuk tahlilan, shalawatan, lanjut Gus Mad-sapaan akrabnya, setidaknya memberikan fondasi ilmu agama kepada mereka. Banyaknya informasi berseliweran di jagad dunia maya (medsos), turut memberi dampak pada kejiwaan kalangan muda. Terlebih bila mendapatkan ilmu agama dari orang-orang yang tidak jelas sanad keilmuannya.
“mempelajari ilmu agama itu harus jelas dari guru yang memiliki sanad yang jelas. Kalau di Pedalangan tentu dengan Yai Sobari (Rois Syuriah Ranting Pedalangan). Jangan sampai anak-anak muda kita keblinger dengan mempelajari ilmu agama yang justru menjadikan mereka jauh dari nilai-nilai spiritualitas bahkan amaliyah NU,”ucapnya.
Rois Syuriah Ranting Pedalangan Kyai M Sobari mengungkapkan, kegiatan rutin Ahad kliwon dengan berpindah tempat setidaknya turut memberikan syiar kepada warga setempat. Sejumlah kajian kitab-kitab diselipkan di setiap acara rutin. Ke depan Pengurus Ranting Pedalangan berkomitmen untuk terus menghidupkan organisasi serta mengenalkan program-program yang dimiliki NU kepada warga.
“Dari program Koin NU setidaknya kami bisa memberikan tali asih kepada warga yang berduka cita. Meski baru tiga bulan berjalan, Alhamdulillah sudah bisa terlaksana. Bahkan,kami sedang merintis pemberian kain kafan gratis bagi salah satu warga yang meninggal,” ungkap dia didampingi Ketua Tanfidziyah Amir Udin.(pri/mht)