Bu Nyai Bagi-Bagi Uang dan Gelang

SEMARANG, pcnukotasemarang.com – Selalu ada yang unik dalam forum Nahdlatul Ulama. Termasuk forum kaum perempuan NU.

Dalam acara Silaturahim Nasional Ke-3 (Silatnas III) Bu Nyai Nusantara di Hotel Patra Semarang pada Senin hingga Selasa, (7-8/11/2022), ada seorang Ibu Nyai sepuh yang selalu memegang segepok uang dan satu tas isi gelang mutiara.

Setiap bertemu perempuan muda, dia anggap santri, diberi uang. Melihat panitia yang dia pandang masih muda, diberi uang. Pokoknya kepada siapa saja yang dianggap lebih muda darinya, diberi uang. Sebagian orang ditambah diberi satu gelang mutiara.

Uang yang dibaagikan adalah lembaran nominal Rp 5 ribu. Masih baru dan tersegel bank. Ada yang dia beri satu lembar, ada yang dua lembar.

Semua anggota Garda Fatayat (Garfa) yang bertugas, diberi satu gelang mutiara dan dua lembar uang limaribuan sambil ngendikan: “Ojo dienggo jajan ya, disimpen, tak dongakke sugih, uripe mulyo”

Bahkan ketika ada peserta merubung, beliau langsung menyebar uang ke udara. Hamburan uang itu lantas bikin perubung “berebut” memunguti.

Nyai Nur Rohmah tengah, memakai baju hitam berkerudung. Dua dari kanan, peserta Silatnas yang mendapat pemberian sebuah tasbih warna emas. Dua dari kiri, peserta Silatnas yang mendapat gelang dan dia pakai di tangan kanannya.

Lalu ditutup foto bersama dalam suasana bahagia. Penuh tawa canda. Tentu didahului adegan rebutan cium tangan beliau oleh puluhan orang.

Banyak diantara peserta adalah santri beliau, yang sekarang sudah menjadi pengasuh pondok pesantren. Sehingga kehadiran para Bu Nyai di Silatnas itu adalah momentum pertemuan guru dan murid. Juga menjadi ajang reuni para alumni pesantren putri.

Tak heran, panitia sampe kewalahan mengatur antrian saat mau makan atau masuk ruangan. Karena setiap ada yang berdiri mengantri, dijawil peserta lain, ditarik dari baris antrian. Lalu peluk-pelukan, cium pipi kanan cium pipi kiri (cipika cipiki). Lalu gapyuk-gapyukan dilanjut ngobrol. Lebih heboh lagi jika disusul banyak peserta lain bergabung karena bertemu sesama alumni.

“Eh, Mbak, Yu, Bu, seneng banget ketemu sampean. Ayok sini kita reuni,” ucapan macam itu yang ramai bersahut-sahutan di sela acara.

Bu Nyai yang yang diceritakan dalam rilis berita tadi, bernama Nur Rohmah Surabaya, asal Bangkalan, Madura.

Beliau tak hanya bagi-bagi uang dan gelang. Ternyata juga membagi-bagi tasbih.

Penulis M. Ikhwan

Pembina LTN PCNU Kota Semarang
.

PCNU Kota Semarang

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published.