Habib Luthfi Baret 1000 Banser Semarang

SEMARANG, pcnukotasemarang.com – Tokoh Sufi Dunia, Habib Muhammad Luthfi bin Yahya melakukan pembaretan 1000 Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kota Semarang secara simbolis dalam Kirab Merah Putih Bhineka Tunggal Ika, Ahad (27/11) pagi di lapangan Pancasila, Simpanglima Semarang. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian acara haul Habib Hasan bin Thoha bin Yahya.
Habib Hasan bin Thoha bin Yahya merupakan seorang pejuang. Di masanya berjuang sebagai salah satu panglima perang andalan Pangeran Diponegoro, Habib Hasan mendapatkan julukan Singo Barong oleh Kolonial Belanda dan mendapatkan gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Kusomodiningrat dari mertuanya, Sri Sultan Hemengkubuwono II. Selain itu, masyarakat juga mengenalnya dengan nama Syaikh Kramatjati.
Habib Luthfi sebagai salah satu cucunya mengingatkan pentingnya nasionalisme dan menjaga persatuan bangsa. Sebab, menurut dia nusantara sangat besar dan disegani pada masa dahulu karena kekuatan persatuan, terutama sebagai salah satu jalur perdagangan atau yang dikenal dengan jalur sutra.
Usai memberikan orasi kebangsaan, Habib Luthfi melaksanakan pembaretan 1000 Banser secara simbolis. Pembaretan disaksikan langsung oleh jajaran Forum Komunikasi Daerah (Forkompinda) Kota Semarang, Camat dan beberapa tamh kehormatan.
Sementara, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Semarang, Abdur Rahman seusai Kirab Merah Putih Bhineka Tinggal Ika mengatakan pembaretan 1000 Banser merupakan hasil kerja keras seluruh Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ansor. Dia sebut 1000 personel Banser baru merupakan hasil dari Pemdiikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) dari angkatan XIII (13) sampai XX (20).
“Alhamdulillah lerja keras dari seluruh sahabat pengurus PAC ini telah selesai mengikuti Diklatsar dan sudah mengikuti berbagai kegiatan sebagai rencana tindak lanjut (RTL), RTL ini salah satu bentuk komitmen seorang anggota baru Banser setelah mengikuti Diklatsar,” katanya.
Dia pun menyebut PAC Ansor Kecamatan Ngaliyan berhasil merekrut 70 personil Banser, Pedurungan 80 personel, Genuk 150 personel, Gunungpati 180 personel, Tembalang 120 personel, Semarang Utara 120 personel, Banyumanik 180 personel, Tugu 65 personel, dan Gayamsari 35.
“Total ada 1000 personel baru. Ini nantinya masih akan dikelola lagi karena Banser memiliki kesatuan-kesatuan yang berbeda,” ujarnya.
Untuk itu, lanjut dia, pembinaan setelah kaderisasi tahap awal sebagai Banser harus dilakukan dengan baik, “Nanti masih ada Kursus Banser Lanjutan (Susbalan) dan spesialisasinya, karena itu semua pasukan harus dididik dengan baik,” tuturnya.
Abdur Rahman melanjutkan, Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) bagi calon anggota Ansor dan lanjut mengikuti Diklatsar Banser merupakan agenda Ansor di tingkat kota/kabupaten. Namun, kata dia pada pelaksanaannya diberikan kepada PAC Ansor, siap maupun tidak siap.
“Bagi PAC yang belum siap bisa kita dorong, kita bantu agar bisa melakukan kaderisasi dasar karena ini kepentingan PAC agar terus berkembang sampai bisa membentuk ranting di semua kelurahan. Ini yang terus kita koordinasikan agar dua kaderisasi dasar ini bisa terlaksana di semua PAC,” pungkasnya. (*)