Meriah, Begini Gelaran Apel Akbar Satu Abad NU di Simpang Lima Semarang

SEMARANG, pcnukotasemarang.com – Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang menyelenggarakan Apel Akbar Satu Abad NU di Simpang Lima pada Minggu (12/2/2023).

Ketua PCNU Kota Semaeang, KH Anasom menyampaikan orasi bahwa kedepan, di abad kedua NU, akan mendorong peradaban dan pembangunan yang lebih baik, khususnya di Kota Semarang.

“Terimakasih kepada semua pihak yang telah hadir, para tokoh dan seluruh kader NU serta msyarakat Kota Semarang yang telah mendukung kami,” ujarnya.

Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang memberikan penghargaan kepada 40 tokoh Kota Semarang di antaranya Walikota Semarang Hevearita G Rahayu, Kepala LKPP RI Hendrar Prihari, dan Sekretaris Daerah Kota Semarang Iswar Aminuddin, serta kiai sepuh dan veteran PCNU Kota Semarang.

“Para tokoh ini telah teruji kapasitasnya dan rekam jejak yang telah kita ketahui semuanya,” ujar Kiai Anashom.

Sementara itu, Walikota Semarang, HevearitaG Rahayu berharap suport NU kepada Pemkot Semarang melalui kemeriahan gelaran Satu Abad NU ini dengan pembangunan, pemberdayaan masyarakat, pendidikan karakter, dan pengembangan perekonomian rakyat melalui UMKM.

“Selain itu, kebersamaan dan keakraban dalam perbedaan yang diajarkan oleh NU juga perlu diteladani oleh semua elemen masyarakat, khususnya Kota Semarang yang sangat beragam masyarakatnya ini,” ujar Walikota.

“Tentu potensi-potensi besar milik NU itu bisa dijadikan alat untuk membangun Kota Semarang kedepannya,” tandas perempuan yang akrab disapa Mbak Ita Ini.

Kemudian Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengatakan seluruh rangkaian resepsi Satu Abad NU menjadi penanda kesiapan NU menyongsong abad kedua.

“Saya berharap yang selama ini sudah disajikan oleh NU terkait dengan perdamaian, Tawasuth, Tasammuh, Tawazun, dan Ta’addul ini bisa dikembangkan lagi bisa diteruskan lagi menjadi nilai-nilai kehidupan dunia, bukan cuma Indonesia,” ujar pria yang akrab disapa Gus Yasin Ini.

“Semoga ajaran-ajaran NU yang diajarkan dari para Walisongo menjadi Islam Nusantara ini bisa dibawa ke seluruh dunia,” jelasnya.