Tegaskan Eksistensi, Sandal Nusantara Gelar Akhirussannah ke 3 di Balaikota Semarang
SEMARANG, pcnukotasemarang.com – Santri Dalan (Sandal) Nusantara makin menancapkan eksistensinya di Kota Semarang. Hadirnya Sandal diharapkan mampu mensyi’arkan kebaikan. Pasalnya, Sandal Nusantara adalah ‘pondok pesantren’ yang masih memanfaatkan jalanan, taman kota, dan tempat-tempat lain untuk membina anak-anak jalanan serta orang-orang yang membutuhkan asupan keagamaan dengan cara jemput bola.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekda Kota Semarang, Iswar Aminuddin dalam Haflah Akhirussannah ke 3 di aula Balaikota Semarang pada Minggu malam (5/3/2023).
“Semoga Sandal dapat mensyiarkan kebaikan yang lebih dimaksimalkan dan makin berdampak luas bagi masyarakat Kota Semarang,” ujar Sekda dalam sambutan.

Sekda kemudian menyampaikan satu pesan penting dari Walikota Semarang yang memantau perkembangan Sandal Nusantara yang sedikit demi sedikit sudah mulai kelihatan. Bahkan juga akan membangun Pondok Pesantren (Ponpes).
“Tentunya hal itu sangat luar biasa, dimana ini akan menjadi sejarah baru dimana Ponpes Sandal Nusantara akan berdiri di tengah Kota Semarang,” ungkap Iswar yang juga menjadi Pengasuh Sandal Nusantara.
Adanya hal itu, Iswar mengimbau kepada masyarakat Kota Semarang, untuk ikut membantu, mewujudkan, dengan berdonasi atas perencanaan pembangunan Ponpes Sandal Nusantara.
“Saya mengajak masyarakat, jika mempunyai rizki yang lapang, karena niat baik ini harus kita perhatikan, agar kemudian pembangunan Pondok Sandal Nusantara dapat segera terlaksana. Seperti yang diketahui, para santri saat ini masih berpindah-pindah tempat, sehingga kami berharap dari masyarakat dapat ikut peduli dan dapat berdonasi, agar Ponpes ini dapat berkembang, untuk mewadahi orang-orang yang ingin belajar agama,” ungkap Iswar.

Disisi lain, Iswar menuturkan bahwa pondok pesantren ini kebanyakan membina orang-orang yang ada berasal dari jalanan. Ditangan Gus Huda, sebagai pengasuh Ponpes Sandal Nusantara, kebiasaan buruk mereka yang ada dijalanan dapat berkurang.
“Mudah-mudahan hal seperti ini bisa terus berkembang, agar Kota Semarang bisa kita kawal menjadi kota yang lebih damai, sejahtera dan masyarakat bisa saling memahami dan menghargai,” bebernya.
Sementara itu, pengasuh Ponpes Sandal Nusantara, M. Nurul Huda mengatakan, kajian yang dilakukan oleh Ponpes Sendal Nusatara biasanya diadakan di taman-taman kota.
“Ponpes Sandal Nusantara ini belum memiliki bangunan, kita masih mengupayakan, anak-anak dijalanan ini tidak hidup dijalanan. Kedepan tanah yang ada di Peleburan, insyaallah akan kita beli dan bangun menjadi Ponpes Santri Ndalan Nusantara,” pungkas Gus Huda sapaan akrabnya.
Acara tersebut diikuti 23 Santri binaan Sandal dan 16 Bergadha Wira dan dihadiri Ketua Yayasan An-Nawawi Berjan, Purworejo, K.R Muhammad Maulana, dan sejumlah Tokoh Masyarakat Kota Semarang.