Liburan Pesantren Salaf dan Pengabdian di Masyarakat

SEMARANG, pcnukotasemarang.com – Liburan Akhir Tahun Pondok Pesantren Salaf jatuh saat bulan Sya’ ban sampai bulan Syawal. Kurang lebih dua bulan santri Salad menikmati liburan alias tidak menjalani aktivitaa formal kewajiban Madrassh atau pengajian rutin.

Mengisi liburan ini ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh santri. Ada yang memilih tetap di Pondok dengan ngaji Pasanan Ramadlan sampai menjelang lebaran. Ada yang memilih tabarukan dengan Kyai sepuh ngaji Pasanan di Pondok Pesantren lainnya. Dan yang terakhir memilih liburan di rumah.

Bagi yang memilih liburan di rumah memiliki beberapa agenda, baik yang bersifat pribadi atau yang bersentuhan dengan masyarakat. Keduanya bisa berjalan dengan bersama selama liburan akhir tahun. Sehingga selama liburan santri hanya di rumah, sesekali kadang. disibukan dengan membantu orang tua atau kegiatan organisasi santri daerah.

Lain halnya Pondok Pesantren Lirboyo yang sudah beberapa tahun membuat program baksos Safari Ramadlan untuk santri Senior saat liburan. Program yang dicetuskan oleh LIM sangat strategies dalam mengembangakan keilmuan Pesantren dalam koridor Dakwah Islamiyah.

Mereka yang sudah tingkat Ma’ had Aly diwajibkan mengikuti program Pondok dengan terjun di kampung kampung sesuai dengan daerah masing masing. Sebelumnya mereka diberikan pembekalan baik oleh Pengurus Pondok atau. Alumni setempat yang sudah berkiprah di tengah tengah masyarakat.

Secara formal program Safari Ramadlan adalah program Pondok Pesantren Lirboyo yang secara teknis menjadi garapan program kerja Lembaga Itihadul Mubalighin ( LIM ). Melalui program ini secara strutural LIM Kabupaten memiliki tugas kewenangan untuk mengarahkan lokasi dakwah untuk kegiatan Safari Ramadlan.

Program ini merupakan bentuk pengabadian kepada masyarakat dengan misi dakwah Islamiyah. Misi dakwah ini sebagai pilar fungsi Pesantren sebagaimana termaktub dalam UU Pesantren selain fungsi pendidikan dan pemberdayaan.

Melalui pengadian misi dakwah ini di tengah tengah masyarakat santri dapat mengetahui dan memahami potret kehidupan bermasyarakat. Dinamika masyarakat dalam konteks kehidupan beragama sedikit akan bisa terbaca oleh santri peserta Safari Ramadlan.

Oleh karena itu melalui kegiatan Baksos Safari Ramadlan menjadi bekal awal bagi santri sebelum terjun langsung di masyarakat saat menjadi alumni. Tentu banyak pelajaran yang berharga setelah mengikuti kegiatan tersebut.

Akhmad Sururi ( Sekretaris PAC HIMASAL Kec Wanasari)

PCNU Kota Semarang

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published.